SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA SOBAT>
Welcome To My Blog
Image by Cool Text: Free Logos and Buttons - Create An Image Just Like This
Makna Hidup Ini Slideshow: Rendi’s trip to Jakarta, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jakarta slideshow. Take your travel photos and make a slideshow for free.
Mengenang Masa Lalu Slideshow: Rendi’s trip from Jakarta, Java, Indonesia to London, United Kingdom was created by TripAdvisor. See another London slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Sepenggal Kisah Cinta Monyet Anak SD

Sepenggal Kisah Cinta Monyet Anak SD

Anak SD. Yang terlintas dibenak adalah anak kecil dengan wajah dan pikiran yang polos. Mungkin tak semua berpikir bahwa anak SD sudah merasakan cinta monyet. Namun itulah yang terjadi. Panggil saja aku dengan panggilan Uni. Itu yang terjadi saat aku berada di Sekolah Dasar dulu. Lebih jelasnya adalah ketika seorang siswa laki-laki muncul di kelas ku. Anak baru yang ibunya juga menjadi guru baru di sekolah ku. Aku duduk di kelas 5 saat itu.
Aku tahu namanya adalah Firman. Seorang bocah laki-laki yang menurutku tampan. Saat itu adalah saat pertama kali nya aku merasakan apa yang orang katakan dengan cinta monyet. Salah tingkah dan berusaha mencari perhatian, itu yang sering terjadi. Aku masih kelas 5 dan aku sudah merasakan yang namanya cinta monyet.
Dia cukup cepat untuk beradaptasi di kelas ku. Anaknya cukup pandai. Perasaan tidak ingin mengalah dari nya muncul memberi semangat yang berarti bagiku. Namun, aku tak seperti dia yang begitu cepat membaur dengan yang lain. Aku yang telah bersekolah selama 5 tahun hanya berteman dengan teman sebangku ku saja. Tidak begitu akrab dengan yang lain. Tidak ada senyum manis sapaan saat bertemu atau apapun itu.
Aku murid yang manja yang hanya bisa bersembunyi di bawah ketiak ibu ku yang menjadi guru di sekolah ku itu. Aku tidak bisa apa-apa dan tidak berani untuk berbuat apa-apa. Aku terlalu penakut. Bahkan untuk berteman dengan Firman. Tak pernah sekalipun aku menyapanya saat itu. Hingga akhirnya aku kelas 6.
Firman duduk tepat di depan ku. Betapa senangnya saat itu. Aku yang awalnya tak sedikitpun berbicara padanya, sedikit demi sedikit mulai bicara padanya. Itupun biasanya karena kita bertengkar memperebutkan buku atau aku mencontek dari nya. Tak sekali aku membuat nya benar-benar marah. Hingga akhirnya dia benci padaku. Setiap kali aku berbicara dia selalu marah.
Seiring berjalannya waktu, dia tetap bersikap cuek dan jutek padaku. Hingga akhirnya kita berdua lulus dari sekolah itu. Ku pikir aku tidak akan lagi bertemu dengannya. Namun, tidak aku sangka. Dia satu sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri di kecamatan ku. Dan perasaan cinta monyet itupun masih berlanjut. (to be continued)